Friday, August 3, 2012

Sistem Informasi berbasis komputer

Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis padakomputer.
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi sub unit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapaitujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan mengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah : penghematan waktu (time saving), biaya (cost saving), peningkatan efektivitas (effectiveness), pengembangan teknologi (technology development) dan pengembangan personel (staff development).
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Skema Sistem Informasi Berbasis Komputer di organisasi,dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems). Merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi rutin seperti penggajian, keuangan, inventarisasi dan sebagainya. Sistem ini berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
2. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) dan Sistem Kerja Pengetahuan (Knowledge Work Systems) Kedua sistem ini bekerja pada level knowledge. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk transformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) seperti word processing, spreadsheets, presentasi.
3.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) tidak menggantikan Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems), tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
Sistem ini hampir sama dengan Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem ini bermula dari Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System). Sistem yang mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Juga menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, serta dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
6.Sistem Ahli (Expert System) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegent)
Kecerdasan buatan dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.
Dua cara untuk melakukan riset kecerdasan buatan adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli yang disebut juga dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan sistem pendukung keputusan (decision support systems), sistem ini meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus.
7.Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support Systems) dan Sistem Kerja Kolaborasi Dukungan Komputer (Computer-Support Collaborative Work Systems). Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems (DSS) menjadi suatu solusinya.
8. Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support Systems). Sistem tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh Sistem Pengolahan Transaksi. Sistem ini membantu para eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
 Sitem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem berasal dari kata yunani (sustema) dan bahasa latin (systema) yang mempunyai arti suatu susunan yang teratur dari kegiatan - kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur - prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempemudah kegiatan-kegiatan utama organisasi atau institusi.

Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna.
  • Data adalah fakta - fakta, statistik - statistik, atau angka - angka yang dapat menimbulkan informasi.

Manajemen :
  • Sebagai Subyek : Manajemen adalah orang atau orang-orang yang melaksanakan kegiatan tersebut.
  • Sebagai Proses : Manajemen adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama.

Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.

Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah
 
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur [10].
Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. [10]
Karakteristik dan Nilai Guna

Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah [10]:
  1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
  2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.
  3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
  4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah [10]:
  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah [10] :
  1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
  3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu [10]:
  1. Subsistem pengelolaan data (database).
  2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
  3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar : Hubungan antara tiga komponen sistem pendukung keputusan
Sub sistem pengelolaan data (database)
Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).
Sub sistem pengelolaan model (model base)
Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
Subsistem pengelolaan dialog (user interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.
Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga komponen [10]:
  1. Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya.
  2. Bahasa tampilan (display and presentation language), yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik monitor, plotter, dan lain-lain.
  3. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara interaktif.

Thursday, July 12, 2012

E-commerce


E-commerce
E-commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“.
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a.       Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.
b.      Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c.       Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit).
d.      Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.










Gambar 1. Contoh Aplikasi E-Commerce : Pembelian CD dengan Kartu Kredit
Peta Proses: Kerangka kerja untuk e-commerce.
B.   JENIS E-COMMERCE
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
1.      Business to Business (B2B)
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
a)      Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b)      Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
c)      Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
d)     Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.



Walaupun Internet dianggap sarana komunikasi berharga menawarkan kemungkinan menarik dari interaksi (satu-ke-satu komunikasi, e-mail), bagi banyak orang Web telah berubah menjadi sumber informasi primer (komunikasi satu-ke-banyak, penyiaran ). Sebagian besar informasi di Web ini baik perusahaan (hubungan masyarakat) atau produk informasi khusus (pemasaran) untuk meningkatkan kesadaran. Seperti dengan media pemasaran tradisional, informasi tersebut ditawarkan gratis. Namun, banyak perusahaan yang menghasilkan informasi (konten) di Internet, yang bukan bisnis inti mereka, berinvestasi dalam kemungkinan-kemungkinan baru yang ditawarkan oleh medium. Akibatnya mereka menghadapi tantangan untuk mengubah peluang menjadi keuntungan yang memadai dan berkelanjutan [Jones dan Navin-Chandra, 1995; Loebbecke, 1996; Loebbecke dan Trilling, 1997].

Saat ini biaya penyediaan konten di web hampir tidak tercakup dalam kontribusi penjualan internet. Kekuatan pendorong untuk kehadiran web lebih keyakinan bahwa Web akan menyebabkan keunggulan kompetitif, atau akan berubah menjadi suatu keharusan kompetitif di masa depan [lihat juga Benjamin dan Wigand 1995]. Dalam konteks ini, usaha kecil dan menengah (UKM) perlu dibedakan dari perusahaan besar. Yang terakhir dapat, sebagian besar, mengikuti 'pendekatan belajar', menjadi di Web untuk 'menjadi baik ketika berbasis Web bisnis benar-benar lepas landas'. UKM, namun hampir tidak dapat berinvestasi dalam menggunakan dan belajar menggunakan teknologi baru untuk sekitar satu sampai tiga tahun. Pada akhirnya, mereka mungkin baik pada pemanfaatan Web, tapi mungkin menghadapi ancaman kebangkrutan sebelum dapat memanen keahlian baru mereka [O'Connor dan O'Keefe, 1997].

Dari sudut pandang konseptual, dua situasi harus dibedakan:
(1) Produk utama yang ditawarkan tidak digitizable (mobil, kopi, komputer, buku) dan karena itu tidak dapat disampaikan melalui Internet.
(2) Produk yang ditawarkan terdiri dari informasi dan dengan demikian dapat ditransmisikan secara digital melalui internet (misalnya, perangkat lunak, majalah, musik, dll). Untuk 'Online Content Disampaikan' tersebut (ODC) [Loebbecke, 1999], komersialisasi Internet lengkap menyiratkan siklus usaha yang tertutup dari 'order' melalui 'pembayaran' untuk 'pengiriman produk dan penerimaan' di internet. 'Virtual perusahaan' dapat beroperasi dari mana saja di dunia di mana akses internet tersedia; perlunya kehadiran fisik di lokasi tertentu terbatas pada persyaratan hukum.
Berikut ini kertas akan menguraikan empat cara di mana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dari menyediakan konten di Web. Fokus dari makalah ini terletak pada perusahaan terutama berhubungan dengan non-digitizable produk.

2 Empat Kemungkinan untuk Laba dari Menyediakan Konten di Web

Internet kegiatan, dan penyediaan konten pada Web sebagai jenis khusus dari aktivitas Internet, dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan dalam empat cara [lihat Loebbecke 1996].
(1) Peningkatan jumlah unit yang terjual
(2) Peningkatan marjin per unit dijual
(3) Konten dijual sebagai produk yang berdiri sendiri
(4) Iklan penghasilan yang dihasilkan dari halaman Web

Peningkatan jumlah unit yang terjual

Pemasaran berbasis internet dan hubungan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang perusahaan dan produk dan berbagai layanan. Seperti pemasaran tradisional, ini adalah gratis untuk konsumen, keuntungan yang dibuat ketika biaya pemasaran terdiri oleh penjualan tambahan. Saat ini potensi terbesar di internet berbasis pemasaran terlihat dalam menarik pelanggan baru di seluruh dunia dan dalam membangun jauh, hubungan jangka panjang pelanggan.
Dalam banyak kasus sulit untuk menemukan berapa banyak unit tambahan yang dijual karena kehadiran Web. Selanjutnya, beberapa mungkin pengganti untuk 'tradisional' penjualan (kanibalisasi saluran internal).
Selama penjualan di seluruh dunia atau regional secara keseluruhan tidak meningkat, tapi hampir setiap buku toko dan dealer komputer, dll hadir di Web (dengan penawaran yang agak berbeda), itu tidak jelas bagaimana mereka semua bisa meningkatkan total omset mereka. Tampaknya menjadi lebih seperti liga sepak bola: setiap tim memperkuat diri selama musim panas, tapi pada akhir musim berikutnya, ada beberapa 'pemenang', dan akan selalu ada beberapa 'pecundang'.
Tidak ada keraguan, bahwa omset berbasis internet diperkirakan tumbuh pesat selama tahun ke depan. Tetapi dengan proses bisnis lebih efisien dan transparansi harga menyebabkan penurunan margin tidak ada alasan terlalu banyak untuk meramalkan peningkatan omset (tradisional dan berbasis internet) total.

Margin yang lebih besar per unit dijual

Margin yang lebih besar per unit dapat dicapai (1) dengan biaya yang lebih rendah (efisiensi) atau (2) dengan membebankan harga yang lebih tinggi per unit.
Biaya yang lebih rendah dapat dicapai dengan menggunakan Web untuk berbagai proses seperti komunikasi internal, menerima pesanan dan pembayaran, atau menyediakan layanan pelanggan (proses / bisnis re-engineering) [Hammer dan Champy, 1992]. Pelanggan dapat, misalnya, men-download informasi dari situs Web perusahaan dan permintaan khusus bisa dijawab melalui (otomatis) e. Dari lebih mendalam perspektif, keuntungan efisiensi yang paling akan hasil dari penurunan modal kerja dicapai dengan memperkenalkan perdagangan elektronik, misalnya Berbasis internet kegiatan.
Harga yang lebih tinggi biaya per unit perlu didasarkan pada nilai tambah bagi pelanggan. Ini berarti bahwa buku tertentu, komputer atau jenis kopi yang diiklankan dan dijual melalui Internet lebih mahal daripada jika dijual melalui media pemasaran tradisional dan saluran penjualan. Gagasan ini adalah kebalikan dari gagasan yang lebih populer dari menjual lebih murah melalui internet karena ekonomi skala, transparansi yang meningkat, dan lebih sedikit pemain dalam rantai nilai. Satu-satunya contoh dari produk yang dijual dengan harga lebih tinggi karena kehadiran Web yang penulis menyadari adalah TV menit iklan, produk yang sebenarnya dijual oleh (swasta) stasiun TV untuk perusahaan yang menempatkan iklan mereka [Loebbecke dan Trilling, 1997]

Diperoleh konten dijual sebagai produk yang berdiri sendiri

Sementara konten pemasaran klasik tidak diproduksi untuk dijual, perusahaan semakin menempatkan bentuk-bentuk konten di Web - terutama untuk mendorong pelanggan untuk mengunjungi situs mereka dan akhirnya membeli produk mereka. Mereka bisa mendapatkan keuntungan dari memperluas 'tradisional' mereka lini produk untuk informasi produk berbasis, misalnya menyediakan akses ke database khusus atau permainan interaktif (peluang bisnis baru).
Contoh yang paling menonjol secara hati-hati dipelihara database yang ditawarkan oleh toko buku (dengan sukses komersial campuran) [misalnya Fillmore, 1997]. Tergantung pada up-to-dateness dan isi seperti database, biaya pemeliharaannya jauh melampaui 'menempatkan katalog berbasis kertas di Web dan hanya memperbarui itu triwulanan'. Contoh yang lebih drastis dapat ditemukan ketika mengunjungi konten yang ditawarkan oleh stasiun TV (dan surat kabar) di Web. Berita fitur serta hasil olahraga melampaui apa yang secara tradisional telah ditawarkan dan perlu update hampir terus menerus (lebih dari 75% dari update olahraga harus dilakukan antara Jumat tengah malam 6 sore dan Minggu).
Sumber daya informasi bebas bagi konsumen, yang, pada gilirannya, tidak berarti terikat, mungkin bahkan tidak dianjurkan, untuk menonton program TV masing-masing atau membaca koran di atas kertas '. Pengalaman menunjukkan bahwa bahkan kedua halaman Web yang ditawarkan oleh stasiun TV dan surat kabar sering diakses oleh konsumen yang sementara atau umumnya tidak menonton / membaca media tradisional.
Pendekatan yang berbeda untuk menjual konten seperti penawaran yang mungkin, tiga yang paling populer adalah: (1) pengisian per bulan, (2) pengisian per waktu yang sebenarnya mengunjungi situs, dan (3) pengisian setiap halaman diakses.
Apakah seperti informasi produk berbasis terutama mencapai konsumen akhir secara langsung dari perusahaan yang 'memiliki isi' atau dari perantara yang repackage konten dan memelihara saluran penjualan aktual di Web, masih harus dilihat. Penting adalah bahwa siapa pun berinvestasi dalam membangun dan memelihara isi harus dapat biaya untuk itu, tidak peduli apakah akhir-konsumen atau perantara (bisnis-to-business) bayar. Jika perantara mengumpulkan informasi sendiri, produsen / desainer kehilangan peluang bisnis, tetapi selama itu tidak melibatkan biaya yang tidak dicakup oleh pendapatan tambahan, ini sejalan dengan kecenderungan yang luar biasa dari spesialisasi dan outsourcing (dengan mitra khusus semakin bekerja sama dalam jaringan atau organisasi virtual).
Pendapatan iklan yang dihasilkan dari halaman Web

Seiring waktu untuk iklan adalah 'produk yang dijual' utama oleh stasiun TV, pasar untuk ruang iklan di Web juga booming [misalnya Quelch dan Klein, 1996]. Hanya perusahaan yang isinya menarik sejumlah pengunjung situs dapat menjual ruang tambahan untuk orang lain yang kemudian menempatkan iklan mereka. Sementara kesempatan ini untuk keuntungan semakin penting, hal ini terutama cocok untuk perusahaan-perusahaan besar yang situs terkenal dan dikunjungi, misalnya Stasiun TV, koran, majalah, dll [misalnya Sterne, 1995]. Tidak muncul untuk menjadi sumber pendapatan layak untuk jutaan UKM yang juga menawarkan konten pada Web.

3 Pelebaran Perspektif yang

Nilai Ekonomi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Internet, dan khususnya Web, dapat dianggap sebagai bentuk khusus dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Oleh karena itu, perbandingan penggunaan Web, ketentuan khusus konten pada Web, dan penggunaan TIK tampaknya cocok.
Selama lebih dari satu dekade, sistem informasi dan teknologi informasi telah dianggap sebagai alat untuk mengubah cara kegiatan nilai dilakukan dan untuk mengkoordinasi berbagai kegiatan yang berbeda [Porter dan Millar, 1985].
Brynjolfsson dan Hitt (1996) membedakan 'produktivitas', 'profitabilitas bisnis' 'konsumen nilai', dan sebagai ukuran teknologi informasi (TI) nilai. Temuan dari investigasi 370 perusahaan besar menunjukkan bahwa TI meningkatkan 'produktivitas' dan 'nilai konsumen, tetapi tidak profitabilitas bisnis'. Dengan demikian, tidak ada kontradiksi yang melekat dalam gagasan bahwa TI dapat menciptakan nilai tetapi menghancurkan keuntungan [lihat juga literatur pada 'paradoks produktivitas', misalnya Brynjolfsson, 1993].
Kesamaan antara hasil penelitian dan temuan empiris tentang situasi untuk menyediakan konten di Web adalah luar biasa. Tanpa diragukan lagi, Internet memberikan kontribusi untuk produktivitas dalam konteks koordinasi dan keterlibatan pelanggan (terutama di jaringan bisnis dan organisasi virtual dimana Internet digunakan untuk koordinasi). Banyak dari fenomena ini, bagaimanapun, dianggap tertentu oleh konsumen atau lebih banyak diterapkan bahwa perusahaan tidak dapat menyesuaikannya dengan keunggulan kompetitif dan keuntungan tambahan.

Penciptaan Nilai melalui Electronic Commerce

Electronic commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk aktivitas ekonomi menggunakan koneksi elektronik, yang mencakup pasar elektronik, hirarki dan jaringan [Wigand, 1997]. Mengikuti definisi ini, isi ketentuan perusahaan di Web merupakan bentuk partisipasi dalam perdagangan elektronik.
Sebuah perspektif yang meluas perdagangan elektronik dibangun di 'pasar' dan 'hierarki' [Williamson, 1975] sebagai dua konsep dasar untuk mengendalikan aliran bahan dan jasa antara anggota rantai pasokan atau jaringan elektronik. Dalam kerangka kerja, 'melakukan perdagangan secara elektronik' menurunkan koordinasi biaya di pasar dan rantai pasokan [Malone et al, 1987], dan hirarki menyebabkan memperkuat hubungan komersial antara mitra [Williamson, 1975; Pisano, 1990; Steinfeld dkk , 1995]. Tradisional 'pasar' dan 'hierarki' telah dilengkapi dengan bentuk organisasi baru seperti jaringan elektronik, organisasi virtual, perusahaan strategis [Davidov dan Malone, 1995; Johnston dan Vitale, 1988]. Sedangkan definisi istilah tersebut bervariasi, konsep-konsep ini jelas menunjukkan bahwa infrastruktur teknologi memberikan kesempatan bagi lebih luas struktur bisnis intra dan antar perusahaan.
Gagasan saat ini perusahaan yang bergerak dalam pasar elektronik berfokus pada pencapaian keunggulan kompetitif dalam jaringan internal organisasi dan hubungan eksternal. "Komponen nilai bisnis perdagangan elektronik terkait dengan (1) perbaikan dari produk / jasa untuk segmen pasar tertentu, (2) baru yang menghubungkan mekanisme untuk mitra bisnis dengan menggunakan proses dan inovasi teknologi, (3) menghubungkan hubungan eksternal dengan proses internal; ( iv) membangun infrastruktur telekomunikasi yang fleksibel, namun kuat. " [Van Heck dan van Bon, 1997, hal. 211]
Selanjutnya, Norman dan Ramirez (1993) menyatakan bahwa kinerja bisnis yang sukses dalam lingkungan perdagangan elektronik tidak akan timbul hanya dengan menambahkan nilai di serangkaian aktivitas bisnis dalam rantai pasokan, tetapi dengan mendefinisikan kembali proposisi nilai keseluruhan. 'Redefining proposisi nilai keseluruhan' bagaimanapun, memerlukan untuk memiliki proposisi nilai, keunggulan kompetitif yang memungkinkan untuk menjual produk atau layanan dan dengan demikian untuk keuntungan. Bahkan di lingkungan elektronik yang menawarkan perusahaan akhirnya menjadi bagian dari pengguna akhir (atau pembeli) rantai nilai, keunggulan kompetitif muncul melalui membedakan produk perusahaan atau peran dalam rantai pasokan.
Diskusi tentang perdagangan elektronik tampaknya mengikuti pola pikir ini dan sering fokus pada koordinasi kebutuhan dan peluang bisnis dalam jaringan elektronik dan organisasi virtual. Hampir mengabaikan, bagaimanapun, jumlah besar dari perusahaan ('penyedia konten' dalam arti sempit kata) yang membuat Web untuk seperti sekarang ini dan yang mengejar penggunaan infrastruktur baru sementara (terutama) menempel konvensional mereka bisnis. Masalah mereka dan kebutuhan bisnis hampir tidak tercakup dalam jumlah besar penelitian 'perdagangan elektronik dan publikasi, dan bahkan lebih buruk, hype saat ini tentang' perdagangan elektronik 'tampaknya mengabaikan tekanan bisnis hari demi hari banyak pemain tanpa siapa pasar elektronik tidak akan seperti itu.

Ekonomi Makro Bisnis Dampak Perdagangan berbasis internet

Peningkatan Tersedia Informasi Berbasis Produk dan Jasa: Hype Web ini dipupuk oleh hambatan masuk rendah untuk bisnis di Internet. Infrastruktur perusahaan besar tidak lagi diperlukan untuk memasarkan produk tertentu. Pada gilirannya, hal ini menyebabkan pertumbuhan besar informasi berbasis produk dan layanan, serta peningkatan luar biasa dalam aksesibilitas non-digitizable barang.
Harga yang lebih rendah (Termasuk Margin Bawah): Pasar transparansi pemasok, pelanggan, dan produk menyebabkan tekanan biaya untuk vendor. Penawaran dari seluruh dunia dapat ditemukan on-line, (otomatis) mencari dan membandingkan calon pemasok produk atau jasa di Internet menyebabkan biaya transaksi yang lebih rendah [untuk pembahasan rinci melihat Barua, Ravindran, dan Whinston, 1995]. Transparansi ini lebih jauh meningkat dengan kerja dengan alat pencari / agen ('murah pencari'). Persaingan menyebabkan tekanan konstan pada harga pasar dan permintaan untuk layanan tambahan yang akan disampaikan sebagai 'pengaya' untuk paket layanan tradisional. Untuk banyak pemasok, menjaga dengan harga pasar akan berarti mengorbankan bagian dari margin mereka.
Pergeseran Aliran Keuangan bersama Antar-Perusahaan Value Chains: Tabel 1 menguraikan dua skenario mengenai sumber-sumber potensi pendapatan bagi penyedia konten dan pergeseran sesuai antar rantai nilai perusahaan. Sementara pemain internet besar telah didirikan satu dari dua pilihan, penyedia konten kecil masih terutama mengandalkan positif, tapi kontribusi tidak langsung dari aktivitas Internet mereka untuk keseluruhan struktur biaya-manfaat. Dalam terminologi ini 'transportasi' penyedia internet kertas informasi dari penyedia konten untuk pelanggan, sebanding dengan operator umum mengharapkan pembayaran untuk layanan ini 'perantara'. Jika mereka berhasil meningkatkan layanan mereka di luar garis transmisi, misalnya, dengan layanan nilai tambah, ini harus memungkinkan mereka untuk mengisi konsumen selain biaya transmisi [Barua, Ravindran, Whinston, 1995].

Tabel 1: Pergeseran dalam Arus Keuangan bersama Inter-Rantai Nilai Perusahaan
Konten Internet Provider Penyedia Konsumen
Saat ini tidak menerima pembayaran untuk konten yang disediakan menerima pembayaran tepat waktu / volume isi dasar sebagian besar gratis, membayar untuk waktu dan volume
Skenario 1 menerima pembayaran berdasarkan konten langsung dari konsumen menerima pembayaran tepat waktu / volume dasar membayar untuk konten, waktu dan volume
Skenario 2 menerima 'berbagi' yang sudah ditetapkan dari penyedia internet menerima pembayaran tepat waktu / volume / isi dasar dan 'saham' dengan penyedia konten untuk membayar waktu / volume

Skenario (1): Penyedia konten menerima pembayaran untuk konten mereka langsung dari konsumen, yang tidak hanya harus membayar penyedia layanan Internet, tetapi juga penyedia konten untuk informasi yang mereka akses. Kompetisi bagi pelanggan antara penyedia konten akan mulai mengembangkan, dengan itu, kualitas informasi kemungkinan untuk memperbaiki. Situasi bagi penyedia internet sebagian besar akan tetap sama, kecuali - karena 'Internet harga konsumsi' lebih tinggi bagi pengguna - lalu lintas Internet secara keseluruhan akan menurun drastis.
Skenario (2): Penyedia konten menerima pembayaran dari penyedia layanan Internet yang bagian 'maju' dari pendapatan mereka ke penyedia konten. Penyedia internet hanya bisa 'menang' dalam skenario ini jika harga rendah konten dan layanan dibandingkan dengan skenario sebelumnya akan menyebabkan peningkatan drastis dalam lalu lintas internet secara keseluruhan. Situasi bagi konsumen akan tetap terutama sama.
Selanjutnya, setelah itu akan menjadi layak dan umum untuk membebankan biaya kecil untuk produk atau layanan, penyedia layanan Internet mungkin akan mengganti strategi mereka terhadap korban 'penyedia layanan' nilai tambah layanan [Barua, Ravindran, Whinston, 1995].
Pergeseran Struktur Industri: Integrasi Web, database, CD-ROM, dll memungkinkan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan raksasa, atau setidaknya menawarkan kesempatan untuk bersaing dengan organisasi besar. Satu dapat melakukan penelitian terhadap pasar baru, ide-ide uji satu, membangun hubungan dekat dengan klien, dan merespon dengan cepat kebutuhan pelanggan tanpa harus menutup biaya overhead perusahaan besar. Di pasar baru, beberapa pemain, seperti pengecer lokal dapat dihilangkan dari rantai nilai tradisional. Baru yang, misalnya untuk pengiriman lokal, akan memasuki permainan.










 Referensi

Barua, A., Ravindran, S., Whinston, A. (1995) Seleksi Efisien Pemasok melalui Internet, kertas kerja dari Pusat Manajemen Sistem Informasi, Graduate School of Business, University of Texas di Austin.
Benyamin, R., Wigand, R.T. (1995) Elektronik Pasar dan Value Chains virtual di Highway Informasi, Sloan Management Review, 62-72.
Brynolfsson, E. dan Hitt, L. (1996) Paradoks Hilang? Tingkat perusahaan Bukti Pengeluaran Kembali ke Sistem Informasi, Manajemen Sains, April.
Brynolfsson, E. (1993) Paradoks Produktivitas Teknologi Informasi, Komunikasi ACM,, 35 66-77.
Davidow, W., Malone, M. (1992) Corporation virtual, New York.
Fillmore, L. (1997) Engine Selisih Waktu Digital: Tools dan Strategi untuk Jual Konten di Internet, Konferensi Tahunan 1997 dari Asosiasi Penerbit Amerika Prosiding, Washington DC
Hammer, M., Champy, J.A. (1992) Apa itu rekayasa ulang? Informasi Minggu, 5, 10-24.
Johnston, H., Vitale, M. (1988) Menciptakan keunggulan kompetitif dengan sistem interorganisasional, MIS Quarterly, No 6, 153-65.
Jones, D., Navin-Chandra, D. (1995) IndustryNet: model untuk perdagangan di World Wide Web, IEEE AHLI, 10, No 5, 54-59.
Loebbecke, Penyedia Konten C. (1996) Manfaat dari Perdagangan di Internet: Kekurangan Lancar, Solusi Usulan, dan Tren Bisnis mendatang, Keempat Sistem Informasi Strategis Jaringan (SISnet) Prosiding Konferensi di Lisbon.
Loebbecke, C, Trilling, S. (1997) Potensi Strategis Layanan Online TV: Kerangka Konseptual dan Contoh, Kesepuluh Internasional Bled Prosiding Konferensi Perdagangan Elektronik, Vol. II, Bled, Slovenia, 70-92.
Loebbecke, C. (1999) Secara elektronik Perdagangan di Konten Delivered Online (ODC), Hawaii Konferensi Internasional mengenai Sistem Science (HICSS), akan terbit.
Malone, TW, Andrea, J., Benjamin, RI (1987) Pasar Elektronik dan Hierarki Elektronik, Komunikasi ACM, 30, No 6, 484-497.
O'Connor, G., O'Keefe, B. (1990) Melihat Web sebagai sebuah Marketplace: Kasus Perusahaan Kecil, akan terbit dalam Sistem Pendukung Keputusan, 1997.
Pisano, G.P. (1990) R & D Batas dari Firma: Sebuah Analisis empiris, Triwulanan Ilmu Administrasi, 35, 153-176.
Porter, M., Millar, V.E. (1985) Bagaimana Informasi Memberikan Anda Keunggulan Kompetitif, Harvard Business Review, Juli-Agustus, 149-160.
Quelch, J.A., Klein, L.R. (1996) Spring Internet dan pemasaran internasional, Sloan Management Review,, 60-75.
Steinfeld, C, Kraut, R., Plummer, A. (1995) Dampak Jaringan interorganisasional pada Pembeli-Penjual Hubungan, Journal of Computer-Mediated Communication, 1, No 3.
Sterne, J. (1995) Dunia Web Pemasaran Wide, John Wiley, New York, NY.
van Heck, E., Van Bon, H. (1997), Nilai Bisnis dari Studi Kasus Nilai elektronik: Biaya dan Manfaat yang diharapkan Skenario Elektronik untuk Eksportir Belanda, Kesepuluh Internasional Bled Prosiding Konferensi Perdagangan Elektronik, Vol. II, 206-223.
Wigand, R.T. (1997) Electronic Commerce: Definisi, Teori dan Konteks, Masyarakat Informasi, 13, No 1, 1-16.
Williamson, O.E. (1975) Pasar dan Hierarki: Analisis dan Implikasi Antitrust, Free Press, New York.